Seperti seorang calon Ayah pada umumnya, disaat sang istri
diusia kehamilan masuk 7 bulan segala bentuk persiapan baik mental, fisik dan
materiil harus dipersiapkan.
Namun pada pagi hari itu Selasa 4 Agustus 2015, ada sesuatu yang diluar prediksi, istri
mengalami pendarahan hebat disaat kita mau lanjut berangkat ke Bandung naik
kereta ( rencana sore harinya). Saya kaget Istri berteriak dan menangis,
sewaktu saya cek ada darah kental yang
mengalir, istri mulai terasa kontraksi. Tanpa pikir panjang kita naik motor
menuju dokter spesialis kandungan desa sebelah namun ternyata tutup, hati kian
berdebar langsung kita putuskan untuk membawa ke RS Kasih Ibu, kita langsung
masuk UGD sambal menunggu dokter datang dengan penuh cemas.
Setelah terus menerus kontraksi dan diupayakan untuk dikuatkan
kandungan selama kurang lebih 32 jam (keesokan hari sekitar pukul 04:05 WIB)
alhamdulillah sang malaikat kecil lahir kedunia, langsung saya hampiri dan
sabut dengan kalimat-kalimat adzan. Ternyata kelahiran anak saya 1,65 Kg Tinggi 42 cm,
sehingga harus seketika itu juga dibawa oleh petugas rumah sakit masuk NICU.
Segala persiapan yang ada persiapan baju anak, biaya perawatan
persalinan istri memang sudah dipersiapkan namun ternyata ada satu hal yang diluar
prediksi awal, yakni kondisi anak yang harus masuk NICU kurang lebih 40 hari,
dimana setiap harinya membutuhkan biaya berkisar 1,5 juta dan memang BPJS belum
bisa mengcover waktu itu. Tidak hanya disitu dari faktor psikis ada saja
sahabat malaikat kecil lainya yang harus dipanggil lebih dulu oleh sang Khaliq.
Kontan hal tersebut mempengaruhi bawah sadar saya dan istri, namun kami tetap
terus semangati dan bacakan ayat-ayat Allah di dekat Malaikat kecil tersebut,
meskipun hanya istri yang boleh masuk, saya hanya memantau dari sekat kaca
jauh.
Energi positif istri yang terus memotivasi malaikat kecil dengan
mengajak ngobrol, memberikan harapan postif, membacakan ayat-ayat alquran tak
jarang rekaman saya diputarkan didekat malaiakt kecil tersebut sehingga sangat
berdampak positif.
Hari demi hari di ruang NICU berlalu namun biaya perawatan belum
juga didapati, alhasil karena panik dan ada surat dari rumah sakit terkait
tagihan agar anak terus ditangani, sayapun panik. Saya melakukan kesalahan,
saya berharap kepada manusia, yakni meminta pinjaman kesana sini termasuk ke
kantor dengan sistem potongan gaji perbulan ternyata tidak di approve.
Disaat titik terendah saya waktu itu saya mulai berbenah diri
dan pasrah kepada Allah sang Khoirurroziqin ( Sebaik baik pemberi rezeki).
“Jika memang Engkau ridhoi pasti ada jalan yang Engkau hadirkan”. Ya ternyata
benar, Allah berikan dengan tidak cuma-cuma. Saat proses administrasi hari
terkahir di NICU tagihan sekitar 40 juta semuanya dilunaskan oleh Allah dan
justru ada pengembalian sekitar 14 juta dari rumah sakit.. Allahu Akbar, maha
dahsyat Allah dengan segala keajaibanya.
Semoga Allah hadirkan pula keajaiban-keajaiban untuk keluarga
kita, Amin ya Mujibas sailin.
“Dan barangsiapa yang bertawakal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya”. [QS: Ath-Thalaq : 3]
Hikmah Kehidupan:
- Sertakan Allah dalam setiap kehidupan
- Solusi sudah ada disekitar kita, hanya saja kita sendirilah yang membentuk sekat menutupnya, hilangkan sekat dengan berserah diri padaNya.
http://t.me/CoachShofial
Tidak ada komentar:
Posting Komentar